Apa itu Codex Alimentarius?
Codex Alimentarius dikenal sebagai “Kode Pangan”, merupakan serangkaian standar dan panduan internasional yang dijadikan acuan di banyak negara serta memberikan dasar dalam memastikan keamanan pangan bagi konsumen. Dalam hal ini konsumen dapat mempercayai keamanan dan kualitas produk pangan yang dibelinya. Sedangkan importir dapat yakin bahwa pangan yang dipesan sesuai dengan spesifikasinya.
Codex standard merupakan satu-satunya standar internasional di bidang pangan yang menjadi acuan World Trade Organization (WTO) untuk menangani perselisihan (dispute) dalam perdagangan internasional. Codex didirikan oleh FAO dan WHO pada tahun 1963 dengan tujuan untuk melaksanakan program bersama FAO/ WHO dalam pengembangan standar pangan sehingga dapat melindungi kesehatan konsumen dan memastikan terjadinya praktik adil dalam perdagangan pangan.
Baca juga: Apakah penerapan SNI wajib?
Tujuan Codex
Codex Alimentarius bertujuan untuk melindungi kesehatan konsumen dan memastikan praktik perdagangan pangan internasional yang aman, bermutu dan adil. Sehingga konsumen dapat mempercayai keamanan dan mutu pangan yang dibeli, importir dapat mempercayai bahwa pangan yang dipesan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Serta berfokus dalam memastikan keamanan pangan, kualitas pangan, dan perlindungan konsumen.
Codex Alimentarius mencakup standar untuk semua makanan, baik yang mentah, dalam proses, maupun setengah jadi untuk didistribusikan ke konsumen. Dimana mencakup ketentuan mengenai kebersihan makanan, bahan tambahan makanan, residu pestisida dan obat-obatan hewan, kontaminasi, pelabelan dan penyajian, metode analisis dan pengambilan sampel, serta inspeksi dan sertifikasi impor dan ekspor.
Codex memuat persyaratan pangan yang bertujuan untuk memastikan bahwa produk pangan dalam kondisi aman dan sehat, bebas dari pemalsuan, diberikan label dan disajikan dengan benar. Standar Codex untuk pangan atau makanan harus dibuat sesuai dengan Format Standar Komoditas Codex.
Baca juga: SNI yang diwajibkan Pemerintah
Standar Codex
Codex menetapkan Codex text yang terdiri dari standar, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan rekomendasi yang mencakup:
- Bidang komoditi pangan
- Ketentuan bahan tambahan pangan dan cemaran pangan
- Batas maksimum residu pestisida dan residu obat hewan
- Prosedur sertifikasi dan inspeksi serta metode Analisa
- Pengambilan contoh.
Undang-undang dan prosedur administratif di setiap negara memuat ketentuan-ketentuan yang penting untuk dipatuhi. Sehingga standar codex bukan merupakan standar pengganti atau alternatif terhadap peraturan perundang-undangan nasional. Standar yang dikembangkan oleh Codex tidak bersifat mengikat secara hukum, namun standar ini digunakan oleh banyak negara sebagai acuan dalam peraturan dan perundang-undangan pangan.
Standar ini berperan dalam memfasilitasi perdagangan pangan yang adil dan aman serta memberikan panduan bagi negara-negara anggota dalam mengembangkan kebijakan pangan secara nasional. Dengan mengembangkan standar dan pedoman ini, dapat membantu mengurangi hambatan perdagangan yang mungkin muncul karena adanya perbedaan regulasi pangan antarnegara.
Dasar standar regulasi dari Codex dijalankan berdasarkan prinsip analisis risiko. Yaitu dengan melaksanakan kajian risiko untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan bahaya serta risiko, dan dikomunikasikan sebagai informasi. Kemudian dilakukan penerapan manajemen risiko, dimulai dari evaluasi risiko, kajian opsi, implementasi opsi serta pemantauan.
Baca juga: ISO 27001 vs GDPR