Kemajuan dan pemanfaatan teknologi digital yang semakin luas memberikan keuntungan bagi organisasi di seluruh dunia dalam menjalankan operasional bisnis. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, ada risiko serius yang mengintai. Berbagai masalah bisa timbul terutama dalam era digital saat ini, salah satunya adalah serangan siber. Serangan siber merupakan kejahatan di dunia digital yang dilakukan oleh peretas untuk mengakses informasi yang tersimpan dalam sistem.
Serangan siber tetap menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh semua organisasi di dunia, termasuk di Indonesia. Baru-baru ini, data 252 juta data pemilih yang dimiliki oleh KPU diduga bocor dan dijual di internet. Data yang bocor mencakup NIK, NKK, nomor KTP, nama, jenis kelamin, tanggal lahir, dan lain-lain. Sebagai langkah perlindungan terhadap serangan siber, terdapat standar ISO 27001 yang memberikan panduan kepada organisasi untuk meningkatkan sistem manajemen keamanan informasi agar lebih efektif dalam mengurangi risiko serangan siber.
Baca juga: Pentingnya ISO 27001 untuk menjamin keamanan data pribadi
Pentingnya ISO 27001
Dengan meningkatnya kejahatan siber dan ancaman yang terus berkembang tiap tahun, mengelola risiko siber bisa menjadi tantangan yang sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan tanpa strategi yang tepat untuk melindungi sistem keamanan informasi. Oleh karena itu, hadirnya standar ISO/IEC 27001 sangat relevan untuk membantu organisasi meningkatkan pemahaman akan risiko tersebut dan secara proaktif mengidentifikasi serta mengatasi kelemahan pada sistem.
Penerapan standar ISO 27001:2022 sangat penting, terutama di era digital ini. Karena standar ini memberikan kerangka kerja yang bertujuan untuk membantu organisasi menerapkan, mengelola, dan mempertahankan keamanan informasi. ISO 27001 juga menjadi sarana penting bagi organisasi dalam melindungi informasi seperti data pelanggan, informasi keuangan, dan rahasia lainnya.
Baca juga: Langkah-langkah penanganan risiko ISO 27001
Langkah ISO 27001 Meningkatkan Keamanan Informasi
Langkah-langkah yang diambil dalam menerapkan standar ISO 27001 bertujuan untuk meningkatkan keamanan informasi dalam suatu organisasi. Berikut adalah beberapa langkah yang umumnya dilakukan:
- Penetapan Ruang Lingkup
Organisasi menentukan ruang lingkup untuk implementasi ISO 27001, termasuk jenis informasi yang perlu dilindungi dan bagian organisasi mana yang akan terlibat. - Analisis dan Penilaian Risiko
Melakukan identifikasi, penilaian, dan evaluasi risiko keamanan informasi yang mungkin terjadi di organisasi. - Penetapan Kebijakan dan Prosedur Keamanan Informasi
Membuat kebijakan dan prosedur keamanan informasi yang sesuai dengan standar ISO 27001, termasuk tata kelola, akses informasi, dan penanganan insiden keamanan. - Implementasi Kontrol Keamanan
Melaksanakan kontrol keamanan yang sesuai untuk melindungi informasi sensitif, seperti pengaturan akses, enkripsi data, dan perlindungan fisik. - Pengelolaan Aset
Mengelola aset informasi secara efektif, termasuk identifikasi, pemeliharaan, dan perlindungan terhadap aset-aset tersebut. - Awareness dan Pelatihan
Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang kebijakan dan prosedur keamanan informasi, serta meningkatkan kesadaran akan risiko keamanan informasi. - Pengawasan dan Evaluasi Berkala
Melakukan pemantauan secara berkala terhadap sistem keamanan informasi, serta melakukan tinjauan secara berkala terhadap keefektifan langkah-langkah yang telah diambil. - Tinjauan Manajemen
Mengevaluasi kinerja sistem keamanan informasi secara berkala oleh manajemen puncak organisasi dan melakukan perbaikan berkelanjutan sesuai dengan temuan tinjauan tersebut.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas secara terencana dan konsisten, organisasi dapat meningkatkan keamanan informasi mereka sesuai dengan standar ISO 27001 serta mengurangi risiko terhadap serangan siber dan pelanggaran keamanan informasi.