Masyarakat dihebohkan dengan penemuan bahan kimia berbahaya pada anggur muscat. Hal ini dilaporkan oleh Otoritas Pangan Thailand yang menguji beberapa sampel anggur muscat. Berdasarkan hasil uji laboratorium, disimpulkan 23 dari 24 sampel mengandung residu pestisida yang melebihi batas yang dianjurkan. Bahkan ada sampel tersebut ditemukan klorpirifos, dimana merupakan salah satu jenis insektisida yang dilarang di Thailand.
Pestisida memang digunakan oleh petani untuk melindungi tanaman dari serangga, kuman, atau hewan pengerat. Namun, jika kadarnya melebihi ambang batas dan dikonsumsi oleh manusia efeknya dapat memicu perkembangan penyakit seperti kanker, ginjal, dan paru-paru. Oleh karena itu, keamanan pangan menjadi prioritas utama bagi konsumen dan industri. Namun, sebelum Anda memberli sebuah produk, Anda mengetahui beberapa aspek penting dalam membeli produk makanan
Apa itu ISO 22000?
ISO 22000 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan dan dirancang untuk memastikan bahwa makanan yang diproduksi, diproses, dan didistribusikan aman untuk dikonsumsi. Standar ini mencakup semua organisasi dalam rantai pasokan pangan, mulai dari petani hingga pengecer, sehingga memungkinkan pengelolaan risiko yang sistematis dan efektif.
Salah satu aspek penting dari ISO 22000 adalah integrasinya dengan prinsip Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), yang berfokus pada identifikasi dan pengendalian bahaya di setiap tahap produksi makanan. Standar ini juga menekankan pentingnya komunikasi dan kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam rantai pasokan, sehingga semua aspek keamanan pangan dapat dikelola dengan baik. Ketahui juga tahapan pengendalian mutu produk SNI untuk peningkatan kualitas dan keamanan
Implementasi ISO 22000 Cegah Kontaminasi Kimia di Makanan
Implementasi ISO 22000 berperan krusial dalam mencegah kontaminasi bahan kimia berbahaya dalam produk makanan. Dengan pendekatan sistematis yang menekankan analisis risiko, standar ini tidak hanya melindungi kesehatan masyarakat, tetapi juga memperkuat kepercayaan terhadap sistem pangan.
ISO 22000 memungkinkan penerapan prinsip-prinsip yang ketat dan komunikasi efektif di seluruh rantai pasokan. Standar ini menjamin setiap tahapan dalam proses produksi makanan dikelola dengan aman dan bertanggung jawab, sehingga menciptakan lingkungan yang aman bagi konsumen.
Langkah Implementasi ISO 22000
Berikut beberapa langkah implementasi ISO 22000 dalam memastikan makanan aman dikonsumsi dan meminimalisir risiko kontaminasi kimia.
- Menetapkan sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan prinsip-prinsip analisis bahaya dan titik kontrol kritis (HACCP) untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan bahaya keamanan pangan.
- Menerapkan program prasyarat, seperti praktik produksi yang baik (GMP), sanitasi, kebersihan, dan pelatihan keamanan pangan untuk menciptakan lingkungan yang higienis dan mencegah kontaminasi pada produk makanan.
- Melakukan analisis bahaya untuk mengidentifikasi potensi bahaya biologis, kimiawi, dan fisik dalam proses produksi makanan dan menerapkan langkah-langkah pengendalian, prosedur pemantauan, dan tindakan korektif untuk mencegah atau menghilangkan bahaya.
- Menunjukkan komitmen kepemimpinan terhadap keamanan pangan, menetapkan kebijakan dan tujuan keamanan pangan, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen keamanan pangan secara efektif.
- Membangun saluran komunikasi yang efektif dengan pemasok, pelanggan, regulator, dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk bertukar informasi tentang bahaya, kontrol, dan persyaratan keamanan pangan.
- Mengembangkan prosedur dan rencana untuk menanggapi keadaan darurat keamanan pangan, termasuk penarikan produk, insiden kontaminasi, dan wabah penyakit bawaan makanan, untuk melindungi konsumen dan meminimalkan dampak pada kesehatan masyarakat.