Perkembangan sektor industri yang semakin pesat mengakibatkan semakin beragam juga berbagai produk yang dihasilkan. Inovasi dan kreativitas yang ada pun turut mempunyai andil besar dalam membuat produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, ditengah banyaknya produk dipasaran, tak jarang ada perusahaan yang lebih memperhatikan kuantitas dibanding dengan kualitas sehingga banyak sekali produk yang tidak memiliki mutu yang baik.
Data yang dikutip dari website BPOM, selama periode September 2022 hingga Oktober 2023 BPOM telah menemukan 51 item (satu juta pcs) obat tradisional yang mengandung bahan kimia dan 181 item (1,2 juta pcs) kosmetik mengandung bahan dilarang/berbahaya. Dengan total temuan hasil pengawasan serta penindakan obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal dan/atau mengandung bahan kimia selama periode tersebut mencapai lebih dari Rp 39 miliar.
Sebagai upaya perlindungan kepada konsumen, Pemerintah telah menerapkan standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK) dan membuat standar nasional Indonesia (SNI) terhadap semua produk yang beredar di tengah masyarakat.
Baca juga : Mengenal ISO 9001
Peran SNI dalam Meningkatkan Mutu Produk
Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan satu-satunya standar nasional yang berlaku di seluruh Indonesia. SNI dirumuskan oleh Komite Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). SNI sangat penting untuk memastikan kualitas, keamanan, dan daya saing produk di pasar domestik dan internasional. Selain itu, SNI juga penting dalam pembangunan sosial-ekonomi di Indonesia. SNI memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan kualitas produk di berbagai industri. Dengan mengikuti standar-standar ini, produk-produk Indonesia dapat bersaing dalam skala global, mendorong perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.
Proses perumusan SNI mengikuti WTO Code of good practice, pendekatan ini memungkinkan semua pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam pengembangan standar yang efektif dan relevan dengan standar internasional. Penerapan SNI memiliki dampak yang besar terhadap perdagangan dan industri. SNI tidak hanya menyederhanakan proses perdagangan dengan mengurangi hambatan teknis, tetapi juga menanamkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan keamanan produk.
Baca juga : Peran Kepemimpinan dalam Keberhasilan Implementansi ISO
Tahapan Pengendalian Mutu
Untuk dapat meningkatkan kualitas dan mutu, Anda dapat mengikuti 4 langkah dalam pengendalian mutu yang efektif, sebagai berikut :
- Plan (Perencanaan)
Tahapan ini mencakup tujuan, proses, kebijakan, dan risiko. Perusahaan mengidentifikasi tantangan yang ingin diatasi atau peluang yang ingin dimanfaatkan dan dicapai.
- Do (Implementasi)
Selanjutnya semua rencana yang telah disusun mulai dan diterapkan, di tahap ini juga menjadi kesempatan bagi tim terkait untuk menguji ide mereka yang biasanya mencakup percobaan kecil atau uji coba.
- Check (Pemeriksaan)
Setelah itu perusahaan akan mengumpulkan dan mengevaluasi hasil uji coba. Jika terbukti berhasil, perusahaan akan mengimplementasikan perubahan dalam skala yang lebih luas. Jika tidak, perusahaan dapat kembali ke tahap plan dan membuat rencana yang berbeda.
- Act (Tindakan)
Tahapan terakhir ini berisi sejumlah kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan, memperbaiki, serta mengembangkan produk berdasarkan hasil evaluasi yang ditemukan pada tahapan “check”.
Baca juga : Integrasi ISO : Maksimalkan Efektivitas dan Efisiensi Bisnis